Sabtu, 23 Agustus 2014

Kaulah Matahariku

Edit Posted by with No comments



Amarah berkelut dalam diri, ingin berucap namun tak kuat
Kelu lidah ini tak mampu bersua
Sakit terasa saat peluhmu terus berderai namun senyum tak pudar
Berat mata menampung beban, aku tak bisa
Dini hari terdengar pintu diketuk, Ayah?

Jumat, 22 Agustus 2014

Sebuah Keputusan Aku, Si Pemimpi(n)

Edit Posted by with No comments


Ini bukan tentang apa
Bukan juga bagaimana
Bukan sebuah cara
Tapi sebuah langkah
Saat kita memutuskan untuk berjalan
Saat kita memutuskan untuk berhenti

Selasa, 19 Agustus 2014

The First Time, Satu Hal Yang Merubah

Edit Posted by with No comments



Essay pertamaku, ffuh...
Aku tidak mengeluh lelah ataupun kesal, saat aku berhasil membuatnya entah seperti ada angin bertiup membawa kabar gembira. Ya, aku berhasil.. aku berhasil menepati janji.

Senin, 18 Agustus 2014

Aku Selalu Mencoba Meyakininya, Karena Aku Percaya Takdir (Qada dan Qadar) Allah SWT

Edit Posted by with 1 comment
Apa itu menunggu? 
Bagaimana rasanya menunggu? dan apa yang aku tunggu?
Aku tak tahu pasti arti dari sebuah kata menunggu, hanya saja menunggu itu menyakitkan.
Bukan menyakitkan seperti apa itu patah hati tapi menyakitkan jiwa dan pikiran.
Otak terus ku paksa berfikir dan berputar, hingga mungkin ku tak kenal lelahnya pikir lagi
Hati terus ku buat tegar, hingga mungkin dingin dan membeku hingga tak kenal air mata lagi 
Mengeluh? apa yang bisa ku keluhkan? tak ada..
Mengeluh mengapa semua ini terasa sulit?
Mengeluh mengapa ini terjadi?
dan menyesali apa yang aku pilih?
Tidak... Aku tidak pernah belajar untuk menyesali apa yang aku pilih
Aku tidak belajar mengeluh dengan apa yang terjadi, mungkin dan terus berharap
Aku pernah melihat sebuah postingan seorang motivator di sosial media
Dia mengatakan
"Jika kau gagal 1x maka itu adalah sebuah awal tapi jika kau gagal 2x itu adalah takdir"
Apakah ini semua takdirku?
Aku mulai mempercayai hal itu.. karena aku yakin kepada jalan-Nya Allah SWT
Hanya saja, tak bisakah? Tolong jangan mereka, khawatir dan menangis lagi karena aku yakin akan-Mu